Menjadi lebih baik dari sebelumnya. Bisa kah aku?
Aku yang tertutup. Aku yang sering berdusta pada diri sendiri. Bisa kah aku buka isi pikiranku dan brani jujur.
Aku merasakan susah mengekspresikan diriku
Jika memang aku terlahir untuk suatu tujuan. Maka lancarkanlah perjalananku menuju kesana.
Belakangan ini aku mulai lagi dihantui oleh rasa bersalah. Aku tak tau pasti kesalahan apa, tapi ini sangat menggangguku.
Aku juga kesulitan mengekspresikan perasaanku. Mungkin karena takut disalahkan.
Aku berharap aku bisa berdamai dengan diriku dan keadaan.
Bos baruku baik. Tidak banyak tekanan, aku suka itu. Tapi karna saking baiknya aku jadi segan mau bicarakan suatu hal.
Aku ingin membicarakan kontrak kerja ku. Disitu tertera bahwa aku akan dimintai denda penalty jika aku berhenti ditengah jalan demi membayar biaya pelatihan selama bekerja. Aku bingung, biaya pelatihan apa? Aku kan sudah sertified sebagai dive master.
Aku harus memberanikan diri untuk menanyakan hal itu.
Dan hal lainnya adalah soal cuti berbayar dan soal THR, karna aku tidak mendapatkan hal itu ketika aku bekerja dengan mereka sebelumnya.
Kemudian aku juga ingin menanyakan tentang sertifikat Dive master ku. Meskipun tidak terlalu penting tapi aku menginginkannya untuk kujadikan kenang-kenangan.
2 hari sudah aku mulai bekerja kembali di tempat yang sama setelah 2 tahun berlalu.
Ada beberapa hal yang aku sayang kan. Maksudku apa salahnya kembali ke tempat lama mu bekerja. Semoga saja aku yang salah menangkap maknanya. Tapi, aku jelas-jelas mendengarnya. Kata-kata menyakitkan.
"Ikut keluar?" Terdengar pertanyaan dari kapten setelah basa-basi salam sapa. Aku jawab "iya", lalu dia bertanya lagi "nyelem?" Kemudian aku jawab "tidak". Tapi coba kau tahu apa yang dia katakan selanjutnya. Kata-kata yang menyakitkan ku.
" Ngapain klo gak nyelem? Berat-beratin boat aja"
Apakah dia tidak menyukai kehadiran ku? Ada masalah apa dengan ku kapten ini pikirku.
Ya, aku tidak bisa menyelam seperti biasanya. Skill dan insting ku berkurang. Kini aku hanya bisa bekerja sebagai boat hand semacam kru boat.
Inilah aku yang kembali datang untuk mengulangi nya dari nol. Kembali bekerja setelah dilakukannya pesta perpisahan untuk ku 2 tahun lalu.
Aku berharap kehadiranku setidaknya berguna. Tak kutemukan lagi kata-kata yang menusuk hati lagi. Kalaupun ada semoga aku bisa mengatasinya.
Awalnya pun di bawah, kenapa harus berduka bila kini ku berada di bawah kembali.
Ambil hikmah nya saja. Aku bisa tau mana yang memang untuk ku atau bukan untukku. Orang-orang di sekitarku pun datang dan pergi silih berganti. Aku bisa tahu jadinya mana yang bisa diandalkan dan mana yang tidak, apa yang harus jadi prioritas.
Pamanku pernah berkata bahwasanya hidup selalu ada ujian. Kaya dan miskin adalah ujian. Lalu ia lebih memilih untuk diuji dengan kekayaan. Sepertinya tidak untuku. Kekayaan membuatku lupa.
Saat ini keadaan ekonomi ku memburuk sejak 2 tahun ke belakang. Tp aku tidak terlalu ambil pusing. Mungkin karena terbiasa dengan situasi sulit. Aku lebih bisa mensyukuri hidup.
Namun hidup terus berkembang dan idealnya ekonomi pun harus membaik seiring berjalannya waktu.
Kini semuanya dimulai dari awal lagi ke Tahun 2019 dimana aku mendapatkan kesempatan menjalani kembali hidup sebagai interenship.
Tak apa lah. Tuhan memberikan kesempatan pada ku untuk memperbaiki kesalahan ku di masa silam. Aku siap untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.